Masroor yang juga merupakan anggota Dewan Muslim di negara Inggris itu menegaskan kepada pemain sepakbola Muslim di Eropa, puasa Ramadan merupakan kewajiban yang harus di utamakan. Dia mengatakan, berpuasa tidak akan membahayakan kariernya di dunia sepak bola
"Dalam Ramadan, hanya ada pengecualian kepada Anda yang sakit atau bepergian. Anda dapat menggantinya di hari-hari tertentu," katanya,
"Jika seorang pemain sepak bola mengatakan kepada saya seperti ini: 'Saya tidak dapat memenuhi kewajiban profesional saya jika berpuasa.' Tentunya, saya tidak dapat menganggap ini sebagai alasan yang dapat diterima supaya dapat mengantinya di lain hari."
"Petugas pemadam kebakaran harus berpuasa, petugas polisi harus berpuasa, guru sekolah harus berpuasa di bulan Ramadan. Ini adalah bagian dari tantangan yang kami hadapi," ujar Masroor.
Masroor memastikan, puasa Ramadan tidak bakal menghancurkan karier pesepak bola. Dia menyebut, doa-doa orang berpuasa bakal didengar lebih cepat dari Allah.
"Jika seorang pemain bola menghasilkan 100 ribu pound sterling seminggu, tapi malah mengatakan bahwa puasa selama satu bulan akan membahayakan karirnya, itu tidak benar-benar valid," ucapnya.
"Satu bulan doa dan puasa yang dijalani penuh mungkin sangat bermanfaat bagi pemain itu. Saya pikir jika kita akan benar-benar multikultural maka klub dan pelatih harus beradaptasi dengan Ramadan untuk pemain Muslim mereka."
Sementara itu beberapa pemain sepakbola ternama yang bermain di Inggris dan diketahui beragama islam di antaranya Mohamed Salah, Mesut Ozil, Sadio Mane, Yaya Toure, Paul Pogba. Di antara pemain tersebut, seperti Salah, kerap menjadi pemberitaan media karena tetap menjalankan puasa meskipun aktif bermain selama bulan Ramadan.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.